FAQ HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
Busuk
bisa disebakan kurang unsur K, terlalu banyak unsur N, tanah masam dan kena
jamur. Coba terapi tanah dengan Dolomit dan dikocor dengan KCl + Power
Nutrition bisa ditambahkan Natural GLIO. Selain itu juga kebersihan dan
kelembaban kebun dijaga.
Pemakaian
GLIO yang paling ideal memang dicampur dengan pupuk Kandang matang atau kompos,
1 pak GLIO 100 gr + 25-30 kg PuKan tebarkan sebelum tanam atau masukkan ke
lubang tanam 1 genggam (200 gr) tetapi GLIO bias juga dikocorkan bersamaan
SUPERNASA atau disemprotkan 1 sendok makan GLIO ditambag 1 sendok gula pasir
tiap 1-2 minggu sekali.
Pakai
PESTONA + AERO atau BVR untuk pencegahan walang sangit, kepik, dll.
Belum,
tapi untuk ijin yang BVR dan GLIO sudah keluar dari DEPTAN, sedang produk yang
lain masih dalam proses perijinan.
Boleh
aja, yang penting VITURA jangan dicampur dengan insektisida kimia dan
aplikasinya sore hari.
Pangkal
mula serangan penyakit awalnya dari tanah karena patogen atau penyebab penyakit
hidupnya di tanah. Karena percikan air hujan, angin, alat pertanian yang tidak
steril dan terbawa manusia dia bisa ke batang, daun bahkan sampai buah. Tetapi
jika sejak awal sebelum tanam, tanah kita kelola dengan Natural GLIO dan
penyemprotan rutin tiap minggu sekali kemunginan besar serangan jamur 50% bisa
dikurangi.
Serangan
jamurdan bakteri mempunyai tanda yang sangat mirip. Ada yang busuk kering dan
busuk basah, sukar dibedakan dengan mata telanjang. Potong aja sebagaian batang
terserang dan masukkan ke dalam gelas berisi air bening. Amati gelas bila
potongan tersebut kerluar cairan keruh seperti awan berarti bakteri, apabila
tetap jernih berarti jamur. Solusinya pakai Natural GLIO sejak awal tanam dan
ulangi tiap minggu sekali.
PST
jangan dicampur dengan VIREXI karena PST ada bahan racun dari berbagai ekstrak
tumbuhan, yang memang sedikit banyak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan
VIREXI, meskipun pengaruhnya tidak sehebat pestisida kimia.
Penyakit
bule disebabkan oleh virus yang namanya gemini. Virus gemini ini perkembangan
sangat cepat karena ditularkan oleh vektor atau perantara yaitu kutu kebul (Bemisia
tabaci). Kita kendalikan vektornya dengan Metilat LEM dan PENTANA.
Busuk
buah dan phytium disebabkan oleh jamur, sehingga pencegahan dilakukan sejak
dini sebelum tanam dengan Natural GLIO + pupuk kandang matang dan penyemprotan
tiap minggu sekali dengan 1 sendok GLIO + 1 sendok gula pasir per tangki.
Hama
penyakit terus menerus berkembang dan sifatnya dinamis. Jadi monitoring sangat
perlu terutama penggerek padi (sundep dan beluk). Sejak di pembibitan pakai
BVR, kemudian setelah tanaman tiap minggu sekali pakai BVR dan PESTONA secara
selang seling sebagai pencegahan dan bila serangan diatas 15-20% bisa disemprot
pakai insektisida sistemik dicampur PESTONA.
Pupuk
hanya merupakan salah satu faktor keberhasilan tanaman, selain itu ada benih,
air, cahaya matahari, tanah dan hama penyakit. Buah padi yang jarang bisa
disebabkan kurang unsur Kalium, unsur N berlebihan atau kena serangan hama
penyakit seperti wereng, penggerek batang atau walang sangit serta penyakit
kresek atau hawar daun. Kalau kena hama tersebut bisa pakai PESTONA, PENTANA
atau BVR secara selang-seling tiap minggu sekali, dan penyakit bisa pakai
Natural GLIO sebagai pencegahan.
Melihat
dari gejalanya disebabkan oleh jamur, tapi jamur ini berkembang karena
kelembaban tinggi karena curah hujan, genangan air, ataupun drainase yang
buruk. Pemupukan Urea yang berlebih juga memacu perkembangan jamur, selain itu
juga bisa karena kurang unsur Kalium dan hormon. Ibu bisa pakai Natural GLIO
sejak awal sebagai tindakan pencegahan dan juga pemberian pupuk Kalium ditambah
POWER Nutrition atau SUPERNASA untuk memperkuat daya tahan tanaman.
Bahan
aktif Pentana dari berbagai ekstrak tumbuhan yang mengandung minyak atsiri.
Jangan
karena BVR makhluk hidup, sedang di AERO ada perakatnya sehingga bisa
mengganggu aktivitas gerak dari jamur BVR.
Sebaiknya
JANGAN dicampur, karena GLIO adalah makhluk hidup dari jamur yang mana akan
berpengaruh pada gerak jamur GLIO bila dicampur AERO atau PENTANA.
Cabai
kriting disebabkan oleh virus mozaik Gemini (bule), yang ditularkan lewat
perantara kutu kebul ( Bemisia tabaci ), thrips atau tungau. Kendalikan
vector perantaranya dengan PENTANA dan Metilat LEM.
Pakai
Natural GLIO yang berbahan aktif Gliocladium dan Trichoderma.
Semprot
PENTANA 1 tangki 3-5 ttp dalam 14 lt air, untuk jamur siram GLIO atau
semprotkan 1 sendok makan GLIO + 1 sendok gula pasir pertangki
Gejala
pertama yang tampak adalah gerakan ulat menjadi lamban, kulitnya berubah
menjadi hijau pucat atau keabu-abuan, permukaan kulitnya agak mengkilat dan
sedikit membengkak. Ulat yang bergejala tersebut apabila disentuh malas untuk
bergerak dan akhirnya akan mati. Kulit ulat akan menjadi rapuh dan mudah pecah
dan akhirnya dari tubuh ulat akan keluar cairan kental berwarna putih
kecoklat-coklatan “Polyhedral”, sehingga sering disebut NPV (Nuclear
Polyhidrosis Virus ).
Keefektifan
VITURA atau VIREXI tidak tampak seketika. Hal ini karena di dalam
tubuh ulat grayak berlangsung proses biologis yang membutuhkan waktu beberapa
hari, mulai ulat terinfeksi VITURA atau VIREXI hingga mati. Selama
selang waktu tersebut, kegiatan ulat memakan daun tetap berlangsung tetapi
kemampuan makan ulat sudah turun.
Boleh,
untuk pencegahan walang sangit, pakai aja PST atau BVR.
Bisa
terlalu banyak N, kurang unsur K atau kena penggerek batang. Kalau baru
terbentuk malai bisa dipupuk KCl + POWER, tapai kalau malai dah penuh ya
dibiarkan saja sampai panen.
BVR
adalah mahkluk hidup dari jamur yang butuh proses dalam menyerang hama sasaran.
Hal ini sangat dipengaruhi oleh radiasi sinar matahari, tingkat kekebalan hama,
kelembaban dan cara aplikasi serta tangki yang digunakan. Secara normal BVR
bisa berkecambah 2 jam setelah aplikasi dan mulai bereaksi 2-3 hari sudah mulai
terlihat gejala serangan dan 7-10 hari hama sasaran udah mati karena ditumbuhi
spora jamur BVR warna putih.
Gejala
tersebut disebabkan oleh bakteri dan untuk pencegahan pakai GLIO
Aplikasi
atau penggunaan Vitura atau Virexi dengan cara disemprotkan pada sore hari agar
terlindung dari sinar ultra violet atau sinar matahari, pada waktu serangan
ulat masih di bawah ambang ekonomi dengan dosis 30 gram/tangki dan ulat belum
mencapai dewasa (fase atau instar IV).
Di bawah
kondisi lingkungan yang menguntungkan Vitura atau Virexi mampu menetap (persit)
di lapangan sampai berumur 4 minggu setelah aplikasi dan masih mampu
mengendalikan ulat grayak instar III dengan tingkat kematian + 80 %.
Apabila VITURA atau VIREXI kurang mampu menetap/bertahan , salah satu penyebabnya adalah sifatnya yang rentan terhadap penyinaran sinar matahari atau ultra violet.
Selain itu, perlu ditentukan saat aplikasi yang cocok.
Apabila VITURA atau VIREXI kurang mampu menetap/bertahan , salah satu penyebabnya adalah sifatnya yang rentan terhadap penyinaran sinar matahari atau ultra violet.
Selain itu, perlu ditentukan saat aplikasi yang cocok.
Herbisida
tergantung jenis gulmanya, misal alang-alang atau daun lebar. Merk bisa pakai
Roundup, Polaris, Basmilang, dll.
Untuk
rumput kami belum ada. Riset kami baru ke gulma yang pra tumbuh tapi untuk yang
pasca tumbuh kami belum bisa dan sampai sekarang masih terus melakukan riset.
Selain itu kami juga kesulitan bahan baku, kalau mbak weni punya bahan baku
untuk gulma yang organik silahkan hubungi kami.. Untuk gulma bisa dilakukan secara
manual dengan cara dibabat jika tidak terlalu luas, tapi kalau luas bisa pakai
Herbisida.
Lombok yang kena cacar
buah atau patek dan rontok disebabkan jamur, biasa disebut penyakit Antraknose.
Penyakit ini bisa ditularkan lewat perantara lalat buah yang meletakkan telur
ke buah cabai lewat ovipositornya. Pasang perangkap Metilat Lem untuk mendeteksi
lalat buah dan semprot Natural GLIO tiap minggu sekali. Selain itu juga jaga
kelembaban, drainase dan guludan ditinggikan.
Jangan, karena BVR makhluk hidup sedang PST meskipun alami tetap
ada racun dari ekstrak tumbuhan yang mana akan ganggu gerak jamur BVR.
Kalau
ulat grayak yang menyerang sudah bagus pakai VITURA paling tidak tiap minggu
sekali, tetapi kalau yang menyerang ulat jengkal atau ulat penggerek daun pakai
aja PENTANA atau PESTONA tiap minggu sekali.
Pada
pembibitan sengon, biasanya terkena Penyakit Dumping-off atau rebah semai yang
disebabkan oleh Phytium sp., Phytoptora sp. Dan Rhizoctonia sp., biasanya
gejala lodoh akar atau batang. Sedang pada akar yang benjol-benjol disebabkan
oleh jamur Ganoderma sp. atau Ustilina sp. Yang mana akar menjadi busuk. Untuk
pencegahan dengan Natural GLIO yang berbahan aktif Gliocladium sp. dan
Trichoderma sp.
Penyemprotan
hama paling bagus sore atau malam hari, misal sore hujan bisa dilakukan sepagi
mungkin sebelum jam 7 pagi karena hama masih relatif bergerak dan belum sembunyi.
Patek
atau busuk buah yang disebabkan jamur Antraknose kalau dah kena sulit diatasi
karena penyebaran jamur cepat sekali apalagi didukung curah hujanm drainase
jelek. Ambil buah terserang dibuang dan musnahkan, kemudian semprot 1 sendok
GLIO dan 1 sendok gula pasir tiap 5 hari sekali.
Pasang
Perangkap keper atau tritip dengan Metilat Lem dan semprot PENTANA tiap minggu
sekali.
Bisa
pakai PESTONA dan PENTANA ditambah AERO 810, dosis sesuai anjuran yang ada di
label produk.
Fenomena
alam, karena terjadi keseimbangan antara hama dan musuh alami. Ulat yang masih
ada dan kemungkinan yang ada diserang oleh virus NPV sehingga terjadi
pertumbuhan dari virus ke tubuh ulat dan ini akan menular terus ke ulat yang
sehat. Dan ini terus dilakukan tiap 1-2 minggu sekali.
VITURA
memang luar biasa, dampaknya lebih ngeri dari pestisida kimia karena bisa jadi
mumi to. Nah untuk gejala antraknose, bapak bisa pakai Natural GLIO dari NASA.
Glio bisa
disemprotkan dengan dosis 1 sendok makan GLIO dicampur 1 sendok gula pasir per
tangki, semprot merata tiap minggu sekali.
Boleh
aja, karena NPK adalah pupuk.
Melihat
gejalanya disebabkan jamur, apalagi didukung cuaca yang mendukung apalagi
berkabut sangat cocok sekali bagi perkembangan jamur upas atau Upasia
salminicolor. Solusi : setelah hujan rintik-rintik atau ada kabut langsung
semprot aja dengan air biasa dan jangan lupa penyemprotan GLIO tiap minggu
sekali rutin.
Melihat
gejalanya disebabkan oleh penggerek batang padi, jika masih fase vegetatif
(pertumbuhan) gejalanya disebut sundep, batang padi dicabut mudah dan jika
sudah terbentuk malai disebut beluk, malai hampa. Gunakan Natural BVR sejak di
pembibitan, kemudian semprot tiap minggu sekali setelah tanam dengan PESTONA
dan BVR secara selang-seling.
Tidak
masalah, asal GLIo jangan dicampur dengan pestsida tersebut.
Kelihatanya
terkena serangan penyakit busuk daun bakteri atau hawar daun bakteri atau
kemungkinan kena penyakit tungro yang ditularkan lewat hama wereng hijau. Bisa
digunakan GLIO atau PESTONA atau BVR secara selang-seling tiap minggu sekali.
Untuk GLIO dan BVR bisa dicampur jadi satu tapi PESTONA jangan dicampur.
Dilihat
gejalanya disebabkan oleh hama jenis kutu thrips dan tungau karena menghisap
cairan tunas muda, bisa pakai PENTANA dan Metilat LEM.
Semut sebenarnya
bukan hama, biasanya semut bermutualisme dengan hama kutu-kutuan. Jadi pakai
aja PENTANA atau PESTONA + AERO.
Untuk mengendalikan hama ulat yg nyerang Albasia, pakai apa
pak Ulatnya kecil, sembunyi dlm kantong.
Ulat
kantong sangat sulit dikendalikan karena hamanya bersembunyi di dalam kantong,
pakai aja PESTONA dan PENTANA
Jamur
yang paling banyak menyerang semangka adalah bercak atau karat daun. Lakukan
penyemprotan rutin tiap minggu sekali dengan Natural GLIO sebagai tindakan
pencegahan.
Glio yang nyumpet nosel itu salah satu bahan pembawa jamur GLIO
yang berupa serbuk gergaji, jadi memang harus disaring. Biasanya di tangki
semprot ada alat penyaringnya.
Untuk padi umur 70 hari biasanya hama yang menyerang seperti
walang sangit, kepik dan burung. Jadi produk NASA yang digunakan adalah PESTONA
dan Natural BVR untuk mencegah hama-hama tersebut.
Ulat
tanah pakai PESTONA atau PENTANA dikocorkan atau siramkan.
|
|
Bisa
dicampur dengan SUPERNASA + TSP + Urea bisa ditaburkan atau disiram atau
dikocorkan untuk menghemat tenaga.
Penyakit
layu disebabkan oleh jamur Fasarium oxysporium ( Penyakit Fusarium ) dan
Penyakit Moko (Layu bakteri ) yang disebabkan oleh Ralstonia solanacearum.
Cara Pengendalian : PEMILIHAN BIBIT YANG SEHAT, PEMUPUKAN DAN
PEMBUMBUNAN RUMPUN SAAT AWAL MUSIM HUJAN, MELAKUKAN PINDAH TANAM, SANITASI
LINGKUNGAN, DAN TIDAK MEMBUANG BATANG PISANG DI BAWAH TANAMAN/RUMPUN, ALAT
PERTANIAN YANG BERSIH, PEMBRONGSONGAN BUAH PISANG, PENGGUNAAN AGENS HAYATI (Gliocladium
sp. atau Trichoderma harsianum)
Pengalaman
mitra NASA untuk keong padi padi pakai PESTONA bisa menekan perkembangan hama
tersebut, yaitu dengan cara disemprotkan dengan kondisi air macak-macak. Selain
itu juga bisa dibuat alat dengan belahan bambu dipasang dilahan, biasanya keong
lebih suka bertelur di bambu kemudian tinggal ambil telur keong dan musnahkan.
Sampai
saat ini kami belum menemukan formula untuk tikus, tapi dulu pernah pakai
Natural Aromatik Pengusir tikus tapi karena masalah teknis dan daya adaptasi
tikus yang luar biasa karena sifatnya hanya mengusir. Saran kami untuk tikus
serahkan ke musuh alaminya seperti ular, kucing dan burung hantu.
Dicuci
2-3 x sampai bersih pakai sabun, tapi memang lebih baik kalau tangki herbisida
disendirikan.
Fungisida
= racun untuk jamur, Insektisida = racun hama terutama serangga, herbisida =
racun rumput, Bakterisida = racun untuk bakteri.
Jangan,
karena AERO ada perekatnya yang bisa mengganggu gerak kerja dari natural BVR.
Gayas itu
sejenis uret to bos, siram aja pakai PESTONA + AERO, dosis lihat label produk.
Melihat
gejalanya jeruk bapak kena serangan kutu putih yang menghisap cairan daun dan
kotoran dari kutu yang menimbulkan bercak hitam yang disebut penyakit embun
jelaga. Untuk mengatasinya bisa dilakukan pemangkasan daun-daun terserang,
semprot PESTONA atau PENTANA atau BVR tiap minggu sekali. Lebih bagus PESTONA
atau PENTANA ditambah dengan AERO 810, tetapi untuk BVR jangan dicampur AERO
810.
Untuk
kutu-kutuan produk NASA yang lebih khusus adalah PENTANA dan bisa dipasang
perangkap Metilat LEM.
Serangan
karat puru pada sengon ditandai dengan terjadinya pembengkakan (galls)
pada ranting/cabang, pucuk-pucuk ranting, tangkai daun dan helaian daun. Gall
ini merupakan tubuh buah dari jamur.
Penyakit karat puru dapat menjadi persoalan yang serius dalam pengelolaan tanaman sengon. Penyebaran penyakit ini sangat cepat. Penyakit ini menyerang sengon mulai dari persemaian sampai lapangan dan pada semua tingkat umur. Kerusakan serius bila serangan terjadi pada tanaman muda (umur 1- 2 tahun), karena titik-titik serangan (gall) bisa terjadi di batang utama sehingga batang utama rusak/cacat, tidak dapat menghasilkan pohon berkualitas batang yang tinggi). Penyebab penyakit karat puru yang menyerang tegakan sengon adalah jamur Uromycladium tepperianum, menyebabkan pembengkakan (gall) yang menyolok pada dedaunan dan ranting pohon. Pencegahan dan Pengendalian :
Penyakit karat puru dapat menjadi persoalan yang serius dalam pengelolaan tanaman sengon. Penyebaran penyakit ini sangat cepat. Penyakit ini menyerang sengon mulai dari persemaian sampai lapangan dan pada semua tingkat umur. Kerusakan serius bila serangan terjadi pada tanaman muda (umur 1- 2 tahun), karena titik-titik serangan (gall) bisa terjadi di batang utama sehingga batang utama rusak/cacat, tidak dapat menghasilkan pohon berkualitas batang yang tinggi). Penyebab penyakit karat puru yang menyerang tegakan sengon adalah jamur Uromycladium tepperianum, menyebabkan pembengkakan (gall) yang menyolok pada dedaunan dan ranting pohon. Pencegahan dan Pengendalian :
· persemaian,
maka semai yang menunjukkan gejala serangan harus segera dicabut dan
dimusnahkan (dibakar).
· perlu pengawasan yang ketat
tentang transportasi benih, bibit, dan kayu tebangan dari daerah yang diketahui
telah terserang ke daerah yang belum terserang
· Pemeliharaan tanaman yang sudah
ada (pemupukan dan penjarangan).
· Upayakan menghilangkan gall
dan bagian tanaman yang terserang sedini mungkin, sebelum gall membesar
dan berwarna coklat. Langkah selanjutnya adalah mematikan sel-sel penyakit
karat puru di bagian yang terserang agar tidak tumbuh gall lagi, dengan
spiritus, kapur, garam, dan belerang serta semprot Natural GLIO
· Menghindari penanaman sengon
untuk sementara, terutama di dataran tinggi yang berkabut
Lakukan rotasi tanaman dan pemuliaan tanaman sengon.
Putih-putih
di pucuk kemungkinan besar disebabkan hama kutu putih ( Aleurodestrus sp.)
yang akan menghisap daun-daun muda pada pembibitan sehingga daun jadi rontok.
Pakai PENTANA yang khusus untuk jenis kutu.
Biasanya
ulat yang menyerang daun pisang adalah penggulung daun pisang (Erionatrax sp.)
dan ini sulit dikendalikan karena ulatnya di dalam daun, sehingga butuh
pestisida yang sistemik. Produk NASA yang bisa dipakai PESTONA dan PENTANA,
lebih bagus dicampur AERO 810.
Boleh.
Berem
termasuk jenis kutu-kutuan sehingga bisa dipakai PENTANA dan METILAT LEM.
Perbanyakan
GLIO yang ideal adalah dengan pupuk kandang matang atau kompos atau serbuk gergaji
serta jika disemprotkan bisa dicampur gula pasir sebagai media tumbuhnya.
Batang
pepaya busuk disebakan oleh jamur Fusarium. Dimana kalau sudah kena sulit
dikendalikan. Potong dan musnahkan batang busuk, atur drainase, kelembababan
kebun dijaga dan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pukan matang atau
kompos di sekitar pohon tiap 2-4 minggu sekali.
Orong-orong
bisa disemprot dengan PESTONA atau PENTANA dengan dosis sesuai di label produk.
Melihat
gejalanya disebabkan oleh hama kutu-kutuan yang menghisap cairan daun,
penyebarannya cukup cepat akibat perubahan cuaca yang mendukung dan angin.
Karena penyebaran hama ini bersifat partenogenesis (lewat angin). Pakai aja
yang khusus untuk kutu-kutuan yaitu PENTANA dan pasang perangkap METILAT LEM.
Bisa aja
diselang seling dengan PESTONA tiap minggu sekali.
Kalau itu
kena serangan jamur pakai GLIO, semprot 1 sendok GLIO + 1 sendok gula pasir per
tangki, tetapi kalau BVR itu jenis hama, misal wereng, walang sangit, penggerek
batang dan kutu-kutuan.
Hama ini disebakan oleh
pengorok daun ( Liriomyza chinensis ) yang biasa orang sebut dengan
gerandong. Awal serangan terlihat pada saat tanaman berumur masih muda antara 2
- 3 minggu setelah tanam (MST). Perkembangan populasi L. Chinensis
sangat cepat sehingga kerusakan yang ditimbulkan terlihat hanya dalam waktu 3
hari saja. Mula -mula imago menusukan ovipositornya pada daun bawang, gejala
terlihat seperti ada totol - totol putih kecil. Kemudian larva yang sudah
menetas langsung mengorok bagian jaringan mesofil daun. Arah korokan biasanya
dari atas daun sampai umbi bawang. Keruskan yang terlihat pada bawang
menyebabkan umbi membusuk dan daun menjadi layu kering berwarna putih
kecoklatan seperti terbakar. Pada serangan yang berat seluruh areal pertanaman
bawang akan busuk kering dan bawang merah gagal panen (puso).
Pengendalian : effisiensi pupuk berimbang makro dan mikro, penggunaan perangkap kuning umur 3 minggu setelah tanam dengan METILAT LEM, penyapuan dengan kain transparan yang diberi larutan kanji + AERO 810, penyemprotan rutin 3-5 hari dengan PESTONA dan PENTANA.
Pengendalian : effisiensi pupuk berimbang makro dan mikro, penggunaan perangkap kuning umur 3 minggu setelah tanam dengan METILAT LEM, penyapuan dengan kain transparan yang diberi larutan kanji + AERO 810, penyemprotan rutin 3-5 hari dengan PESTONA dan PENTANA.
Sangat
bisa dan sangat dianjurkan karena dapat mencegah serangan jamur dari tanah,
maupun serangan jamur dari atas, dengan cara mencampurkan Glio dengan pupuk
kandang atau mengocorkan ke polibag.
Glio bisa
dicampurkan dengan pupuk kandang (sebagai media tumbuh) dan diperam selama 1-10
hari. Jika tidak bisa dikocorkan dengan supernasa.
Cabe
terkena serangan trips atau apids. Untuk itu perlu dilakukan penyemprotan
dengan pentana, 3 hari sekali, dan untuk pencegahan serangan jenis hama yang
lain bisa gunakan pestona.
Penyakit
ini disebabkan oleh serangan jamur. Gunakan Glio untuk antisipasinya.
Kakao
terserang penyakit busuk buah (Phytopthora palmivora), untuk pengendaliannya
perlu melaksanakan konsep PsPSP (Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi, dan
Pemupukan ) serta aplikasikan GLIO untuk pencegahan dengan cara mengocorkan
pada piringan/ bagian bawah tajuk.
Padi bpk
kena jamur. Sebaiknya dengan mengatur jarak tanam lbh lebar, dan antisipasi
dengan pengocoran glio. Jika sudah terjadi serangan berat silahkan pakai
fungisida kimia.
Kocorkan
Glio dengan dosis lebih tinggi dengan ulangan lebih sering. 2 sdm per 10 liter,
kocor 2 gelas melingkar di tanaman cabe/terong/tomat 1-2 minggu sekali.
Pisang
tersebut bisa karena terkena serangan 1) Penyakit Darah pd Pisang, atau 2)
Virus. Keduanya belum ada obatnya, dan tidak mendadak gejalanya, saat ini
banyak daerah terkena penyakit ini. Kadang terbawa dari bibit atau air, bukan
karena SUPERNASAnya. Antisipasidengan dolomit agar pH netral, dan Glio. Untuk
pengobatan belum ada, sebaiknya dimusnahkan saja yang sdh kena.
Pencegahan bisa menggunakan BVR 1-2 sdm/tangki yang disemprotkan
dibatang atau seluruh tanaman yang tumbuh di lahan sengon bapak, dan untuk
tanaman yang telah kena bisa disemprot klangsung ke bagian lobang atau tempat
ulat tersebut dengan PESTONA dengan takaran 7-8 tutup per tangki per minggu
BVR dan
Glio bisa untuk mengendalikan PBK pada coklat, namun harus melakukan 4 langkah
PsPSP (Panen sering, Pemangkasan, Sanitasi , Pemupukan dan pengendalian hama
dengan BVR, untuk Glio bisa dikocorkan di piringan.
3 hr ? 1
minggu sekali, Jika melihat cara kerja dan hidupnya Glio hanya bisa di dalam
tanah, dan akan mati jika terkena ultraviolet, sehingga tidak tepat jika
disemprot ke daun karet bapak.
Kriting cabai merah bisa karena cuaca ekstrim dan juga karena
kutu-kutuan yang menghisap cairan daun-daun pada pucuk (yang berpotensi membawa
virus). Semprotkan PENTANA 4-5 tutup/tangki , 2x seminggu , + sepertiga tutup
aero / tangki.
Produk kimia belum tentu tepat dan bisa mengatasi hama jika produk
yang dipilih bukan spesifik untuk hama. Produk NASA yang bisa untuk mengatasi
permasalahan cabe yang bapak utarakan adalah PENTANA dengan dosis 6-7 tutup per
tangki dengan ulangan 3 hari sekali hingga kutu tersebut hilang. Sesekali bisa
bapak semprot dengan PESTONA 7-8 tutup agar menghilangkan bekas dari kutu2
tersebut.
Patek dan
daun bercak karena kondisi iklim yang mendukung perkembangan jamur. Untuk
antisipasinya dengan Glio di tanah dan kocor bersama 1 sdm dolomit /pokok,
kurangi bahan kimia.
saya mau tanya, pada TABEL PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA untuk padi aplikasi nya disiram bagai mana? keseluruh lahan atau gimana pak?
BalasHapuspak saya punya tanaman cabe masih umur 20 hari - 2 bulan.
BalasHapussaya tanam dengan tanah,merang dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1. akhir-akhir ini di tanaman terdapat beberapa gejala penyakit:
1. daun kuning
2. tanaman layu
3. batang layu di pangkal tanah dan permukaan tanah
4. daun berlubang
5. daun ada bercak2 hitam
6. serabut putih kadang di daun dan kadang di batang
7. daun berbercak kuning
kira2 saya harus beli pestisida apa aja ya pak?
tolong juga cara penggunaannya dengan dosis yang tepat
tolong dikirim juga ya pak daftar harganya
terimakasih
Untuk obat pembasmi rumput apa ya pak?
BalasHapusapakah nasa memproduksi fungisida organik?
BalasHapusbagaimana cara daftar member nasa ? saya harus menghubungi siapa kak. terima kasih
BalasHapusAsslmkm,,pak/buk,sy tani caberawit,cabe sy bagus dan subur,skrng bru umur 49hst,bru membentuk cabang,batng dan tunasnya gemuk sehingga tdk ada yg sy rempel,sy cenderung perlakuan kimia,jarang perlakuan organik,saat ini sy mulai bingung,cabe sy mulai hancur,jd sy perhatikan setiap sy semprot dng calsium gromor, yg terjadi diawali daun pd batang layu daunnya sangat lebarni,daun layu batang ikut layu tapi sebagian tunas tdk,ada juga mermbat hingga satu rumpun layu 2hr kmudian mati,trus sy cabut akarnya kelihatan busuk dan aroma bau,pangkal batang jika dipatahkan ada cairan kental,yg daun layu jika dibiarkan tumbuh spora,bulu halus apakah keluhan cabe sy ini,layu pisuariyum atau bakteri,mohon solusinya dgn produk nasa apa yg tepat untk sy gunakan,trmksh
BalasHapus